Cara impor Barang Dari Luar Negeri Secara Mudah Dan Cepat

Bagaimana cara mengimpor barang dari luar negeri? Caranya sangat mudah sekali, kalian hanya perlu mengikuti langkah-langkah di bawah ini, akan tetapi sebelum itu kalian harus mengetahui konsep impor

Bagaimana Cara Mengimpor Barang Dari Luar Negeri?

Impor memiliki definisi sebagai proses pembelian barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan atau individu dari luar negeri. Impor biasanya sangat akrab dengan proses yang sangat panjang serta memiliki persyaratan yang lumayan banyak.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 2010, bentuk impor tidak hanya berbentuk barang saja akan tetapi juga bisa berbentuk transportasi, asuransi, hingga tenaga asing.

Untuk melakukan sebuah kegiatan impor, sebuah negara tentunya sudah melalui proses pertimbangan yang sangatlah panjang. Berikut beberapa tujuan diadakannya kegiatan impor adalah untuk:

  • Untuk memperoleh barang atau jasa yang tidak dihasilkan di negara sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar.
  • Untuk mendapatkan pasokan bahan baik sehingga bisa memasok dan memutar proses suatu produksi.
  • Untuk memenuhi permintaan dalam negeri yang sebelumnya tidak bisa memenuhi karena permintaan dalam negeri sangat tinggi.
  • Untuk mendapatkan teknologi yang lebih canggih dan modern.
  • Untuk menekan biaya produksi yang disebabkan biaya produksi dalam negeri yang jauh lebih tinggi.
  • Untuk menekan inflasi di dalam negeri.
  • Untuk lebih fokus dalam memproduksi suatu barang atau jasa.

Berbicara mengenai tahapan impor barang, ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan sebelum tiba waktu pengiriman. Menjadi suatu kewajiban untuk memeriksa terlebih dahulu jenis barang atau jasa apa yang akan diimpor melalui web resmi Kementerian Perdagangan, beberapa langkah impor barang atau jasa sebagai berikut:

1.     Penentuan Biaya Pengiriman dan Cara Untuk Pick Up

Setelah kalian mengetahui jenis barang apa yang akan kalian impor melalui web resmi Kementerian Perdagangan, kalian harus menghitung biaya pengiriman yang dihitung berdasarkan berat barang yang akan dikirimkan. Jangan lupa untuk mengecek dimana barang akan di pick-up.

Baca Juga :  Apakah Indonesia Bisa Menggunakan Alipay?

Setelah memastikan biaya pengiriman dan cara pick up, kalian juga harus menentukan jenis pembayarannya. Ada 2 jenis pembayaran impor yaitu dengan cara documentary credit-LC tay non letter of credit.

2.     Perizinan Impor

Langkah selanjutnya adalah mengurus perizinan impor untuk pengiriman dan penerimaan barang. Ada dua jenis perizinan yang harus kalian ketahui yaitu perizinan khusus dan perizinan pokok.

Perizinan khusus biasanya diperuntukkan untuk jenis barang impor buah-buahan dan beberapa jenis barang khusus yang lainnya. Sedangkan perizinan pokok merupakan sebuah perizinan yang diperuntukkan untuk legalitas perusahaan, Nomor Induk Kepabeanan (NIK), serta Angka Pengenal Impor (API-U atau API-P).

3.     Memilih Transporter dan Forwarder

Biasanya, transporter ini sudah satu paket dengan pick yang berasal dari tempat importer ke negara tujuan. Akan tetapi, biasanya pihak importer juga bisa menentukan apa saya yang akan menjadi tanggungan forwarder.

Tentunya dalam memilih transporter atau forwarder harus memilih yang terpercaya. Setiap proses pengiriman pasti ada pros dan consnya, namun kalian harus memilih mana yang bisa memberikan risiko yang paling minim.

4.     Menentukan Jadwal Impor dan Pengiriman

Selanjutnya adalah menentukan jadwal impor atau pengiriman dengan memahami berapa lama durasi yang dibutuhkan untuk barang sampai di tempat tujuan. Jadi, pihak importir dan pihak penerima harus sama-sama saling memahami supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

5.     Melengkapi Dokumen-Dokumen

Langkah kelima adalah menyiapkan dan melengkapi dokumen yang akan diperlukan dalam proses impor. Beberapa dokumen yang bisa kalian siapkan adalah:

  • Airway Bill, yaitu dokumen nantinya akan dijadikan sebagai bukti pengiriman. Fungsinya adalah untuk tanda hak penerima kargo dalam mengambil kargo jika dilakukan dengan menggunakan transportasi udara
  • Commercial Invoice, yaitu daftar harga barang atau daftar nilai yang nantinya akan tercantum di dalam packing list yang berisi jumlah barang, harga per item, dan harga total barang.
Baca Juga :  Perbedaan Pengiriman DDU dan DDP Dari Segala Sisi

6.     Mengirim Barang

Kegiatan pengiriman barang ini meliputi pengangkutan barang, pengambilan dokumen, pengeluaran barang dari bea cukai, dan impor ke tempat forwarder. Disarankan kepada kalian untuk menggunakan aturan yang sudah berlaku agar terhindar dari adanya masalah pada saat impor.

7.     Menerima Barang

Langkah terakhir adalah menerima barang dengan cara memeriksanya terlebih dahulu. Kenapa perlu memeriksanya terlebih dahulu?

Karena untuk menghindari adanya kerusakan yang nantinya bisa dilaporkan melalui catatan. Apabila barang rusak, maka pihak penerima akan mendapatkan ganti rugi sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Syarat-Syarat Impor Barang

Untuk melakukan impor diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut meliputi:

  • Memiliki Angka Pengenal Importir sebagai pertanda sebuah legalitas importir.
  • Memiliki Nomor yang bisa didapatkan dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Berupa Nomor Registrasi Importir dan Nomor Identitas Kepabeanan

Melengkapi semua persyaratan dokumen yang meliputi TDU, NPWP, TDI/IUI, SIUP hingga Rekomendasi Teknisi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top
× Konsultasi GRATIS Sekarang