Bisnis impor semakin menjanjikan, lalu bagaimana cara impor barang dari China ke Batam? Jika Anda tahu caranya, maka hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dan menguntungkan. Karena barang dari China terkenal memiliki harga yang terjangkau dengan kualitas yang bagus.
Begini Cara Impor Barang dari China ke Batam
Batam menjadi salah satu daerah tujuan impor di Indonesia, karena aksesnya yang mudah. Untuk bisa impor barang dari China ke Batam, ada cara-cara yang harus Anda lakukan. Karena jika tidak mengetahui caranya, maka bisa saja proses itu tidak lancar dan akan merugikan Anda.
1. Pahami Aturan Pabean di Batam
Awalnya, batam memang menjadi kawasan bebas perdagangan dimana semua transaksi impor dari luar negeri bisa masuk ke batam dengan gratis. Jadi awalnya tidak ada biaya masuk ke Batam, yaitu bea cukai atau pajak untuk impor.
Namun setelah muncul Peraturan Menteri Keuangan nomor PMK 199/PMK.04/2019 yang diberlakukan sejak 30 Januari 2020, Batam juga diberlakukan bea cukai. Tujuannya agar ada kesetaraan playing field bagi bisnis digital, sehingga ada perpajakan yang adil.
Untuk peraturan pabean di Batam, yang awalnya nilai pembebasannya mencapai USD 75 setiap barang kiriman, kini hanya USD 3 saja. Untuk sistem Pemungutan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) maka akan diberlakukan biaya yang normal.
2. Biaya Impor di Batam
Hal yang harus diperhatikan lagi sebelum impor barang China ke Batam yaitu biaya impor yang harus Anda bayarkan. Mulai dari biaya beli barang itu sendiri serta biaya yang harus dibayarkan dalam proses pengiriman barang.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut juga harus disesuaikan dengan jasa kirim yang Anda gunakan untuk proses impor dari China ke Batam. Termasuk metode pembayaran yang juga harus Anda pertimbangkan dalam proses transaksi impor tersebut.
Terlebih lagi, saat ini Batam juga sudah dikenai biaya cukai dan pajak impor sehingga setiap transaksi impor dan ekspor melalui Batam akan dikenakan biaya. Pemerintah Indonesia juga kini semakin ketat dengan peraturan tersebut dan mencegah adanya transaksi ilegal.
3. Menggunakan Freight Forwarder
Ketika melakukan transaksi impor dari China ke Batam, Anda memerlukan jasa forwarder atau pihak perantara. Pihak ini akan membantu Anda untuk mengurus segala urusan impor mulai dengan urusan di China hingga sampai ke Batam.
Bagi Anda yang masih pemula, menggunakan jasa forwarder yang berpengalaman dan terpercaya bisa Anda pertimbangkan. Apalagi kini peraturan di Batam semakin diperketat, Anda mungkin memerlukan pihak yang bisa membantu Anda dalam mengurus dokumen persyaratan.
Terlebih jika Anda perlu melakukan negosiasi dengan pihak penjual atau supplier dari China, jasa forwarder juga bisa Anda andalkan untuk hal tersebut. Sehingga proses impor barang akan lebih lancar dan berjalan sukses, serta meminimalisir kegagalan.
4. Perhatikan Sistem Pengiriman yang Digunakan
Untuk memastikan barang yang Anda beli secara impor dikirim dengan lancar dan sampai dalam keadaan baik, Anda juga harus mempertimbangkan sistem pengiriman. Apalagi jika barang yang Anda kirim memerlukan cara pengiriman khusus, maka harus diperhatikan cara pengirimannya.
Pengiriman untuk barang berupa alat elektronik tentu akan berbeda dengan pengiriman untuk bahan makanan misalnya. Maka pemilihan metode pengiriman, seperti jalur laut, udara, maupun darat harus Anda pertimbangkan dengan benar.
Jangan sampai barang Anda rusak selama proses impor dari China ke Batam karena tidak memerhatikan metode atau cara pengirimannya. Hal ini tentu bisa menyebabkan kerugian bagi produk atau barang yang Anda impor dari China.
Kesimpulan
Sekali lagi, membeli barang dari China untuk dijual kembali di Indonesia memang akan menguntungkan. Namun untuk memastikan barang tersebut sampai dalam kondisi yang aman, Anda harus mempertimbangkan cara pengirimannya.
Untuk proses impor barang dari China, Anda bisa mengikuti cara impor barang dari China ke Batam yang dijelaskan di atas. Jangan melanggar aturan yang ada dan ikuti prosedur impor dengan baik. Hal itu juga untuk keamanan barang yang Anda impor dari China tersebut